Welcome To Blog Fisika Cantik

STRUKTUR BUMI DAN ATMOSFER


1.      Litosfer
Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas. Lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SiO2. Itulah sebabnya lapisan atmosfer seringkali dinamakan lapisan silikat.
A.    Batuan
Menurut Klarke dan Washington, batuan di permukan bumi ini hampir 75 % terdiri atas silicon oksida dan aluminium oksida. Secara berurutan batuan itu mengalami peristiwa sebagai berikut :
Induk dari segala batuan adalah magma. Magma yaitu batuan cair pijar yang bersuhu tinggi yang terjadi dari berbagai mineral serta gas yang larut di dalamnya. Oleh karena itu, daerah di sekitar magma dingin maka magma itu juga mendingin. Secara lambat laun magma itu akan membeku. Tempat pembekuan itu terletak pada permukaan bumi di lapisan atmosfer yang tidak begitu dalam, atau di dalam dapur magma bersama – sama dengan proses pembekuan magma seluruhnya. Oleh karena itu, batuan yang berasal dari magma akan berbeda – beda pula. Semuanya dinamakan batuan beku. Adanya pengaruh atmosfer, maka batuan beku dipermukaan bumi itu akan rusak, hancur, dan kemudian terbawa aliran air, hembusan angin atau gletser. Ketikaa waktu hujan lebat, batuan yang hancur itu meluncur pada lereng yang curam karena gravitasi dan akhirnya batuan yang telah diangkut itu akan diendapkan di tempat baru. Sehingga lahirlah batuan endapan yang bertimbun di dataran rendah, sungai, danau atau laut.
Batuan beku maupun batuan endapan mungkin pada suatu masa karena tenaga endogen, mencapai suatu tempat yang berdekatan dengan magma. Karena persinggungan dengan magma itu, maka batuan sedimen maupun batuan beku dapat berubah bentuknya dan dinamakan batuan malihan (metamorf). Batuan malihan dapat juga terbentuk akibat tekanan yang berlaku pada batuan sedimen.
Pada suatu tempat batuan malihan akan mengalami pengangkatan, sehingga lapisan yang dalam muncul ke permukaan bumi. Dapat pula akibat tenaga eksogen, akan terjadi pelapukan, pengangkutan, dan sebagainya sehingga berubah lagi menjadi batuan sedimen. Hal ini dapat juga terjadi karena aktivitas vulkanisme di tempat itu, batuan malihan bertemu dengan resapan magma, batuan malihan berbaur dengan magma tersebut dan menjadi bagian dari adonan magma tersebut.
Hal tersebut merupakan daur ulang yang terjadi di alam dan dinamakan daur batuan.
Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
·         Batuan beku.
Ber dasarkan tempat pembekuannya dan akibat dari letaknya itu, strukturnya pun berbeda, maka batuan beku dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu :
1.      Batuan beku dalam adalah hasil pembekuan magma di bagian dalam litosfer, sehingga proses pendinginannya itu berlangsung sangat lambat. Hasilnya ialah batuan beku dengan Kristal peuh yang besar – besar.
2.      Batuan beku korok, jika magma telah meresap diantara lapisan – lapisan litosfer maka pembekuaanya berlangsung lebih cepat sehingga Kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran mineral yang besarnya beraneka itu merupakan ciri batuan beku korok.
3.      Batuan beku luar, magma yang merayap sampai ke permukaan bumi akan menjadi lava yang meleleh. Proses pembekuan lava di permuakaan bumi relif cepat. Akibatnya batuan beku lelehan itu berkristal halus atau bahkan ada yang tidak berkristal. Itulah ciri batuan beku luar.
·         Batuan sedimen.
Berdasarkan proses pembentukannya :
1.      Batuan sedimen klastik, adalah susunan sedimen yang susunan kimianya sama dengan sususan kimia batuan asal, artinya batuan itu ketika di angkut hanya mengalami penghancuran secara mekanik dari besar menjadi kecil. Batu gunung yang membukit itu akibat pelapukan, hancur berkeping – keping. Kepingan itu di angkut air hujan, longsor atau bergulir – gulir di lereng dan masuk ke dalam sungai. Arus sungai membanting – banting batu itu sehingga menjadi kerikil, pasir, dan lumpur yang kemudian mengendapkannya di tempat baru. Inilah yang disebut batuan sedimen klastik.
2.      Batuan sedimen kimiawi, jika dalam pengendapan itu terjadi proses kimia, seperti pelarutan, penguapan, oksidasi, dehidrasi, dan sebagainya, hasilnya dinamakan batuan sedimen kimiawi, contohnya hujan di gunung kapur.
Proses kimia yang berlangsung saat air hujan yang mengandung CO2 meresap ke batu gamping (CaCO3) yang menjadi larutan air kapur Ca(HCO3)2, adalah :
CaCO3 + H2O + CO2  Ca(HCO3)
Sedimen kimiawi yang lain adalah garam dapur dan gips sebagai hasil peenguapan air laut.
3.      Batuan sedimen organic, terjadi karena selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, yaitu sisa, rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut seperti kerang, terumbu karang, tulang belulang, kotoran burung guano yang menggunung di Peru, lapisan humus di hutan, dan sebagainya.
·         Batuan malihan (metamorf).
Ada tiga macam batuan malihan, yaitu :
1.      Batuan malihan termik, karena penambahan suhu yang berarti, seperti batu pualam.
2.      Batuan malihan dinamik, karena penambahan tekanan yang berarti biasanya akibat dari gaya tektonik, seperti batu sabak dan batu bara.
3.      Batuan malihan termik pneumatolitik karena penambahan suhu disertai masuknya zat bagian magma ke dalam batuan itu, seperti azurite mineral, topas dan turmalin.
B.     Tenaga Goelogi
Ada beberapa perubahan bentuk pada permukaan bumi. Suatu daerah yang awalnya merupakan dataran, oleh tenaga geologi sebagian terangkat sementara bagian lain turun. Kadang – kadang pengangkatan atau penurunan itu disertai pergeseran, sehingga terpotong menjadi bagian – bagian yang patah. Namun, setelah terangkat ke permukaan laut, bagian daratan itu terkikis oleh air mengalir sehingga teriris – iris oleh relung – relung air sungai. Demikianlah akibat tenaga geologi, sehingga orang sekarang dapat melihat keadaan morfologi permukaan bumi. Tenaga geologi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1.      Tenaga asal dalam yang membentuk bangunan baru di permukaan bumi.
2.      Tenaga asal luar yang merombak bangunan akibat tenaga endogen.
Berdasarkan luas areal dan kecepatan, tenaga geologi dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1.      Orogenesa atau pembentukan gunung, yaitu tenaga geologi yang bekerja di areal yang relative sempit dengan relative cepat.
2.      Epirogenesa atau pengangkatan/penurunan benua yang bekerja di daerah yang relative luas dan relative lambat.
C.     Tenaga endogen
1.      Tektonisme
Tektonisme adalah peristiwa pergeseran dan  perubahan letak kerak bumi dalam skala besar, meliputi lipatan, patahan, dan tektonik lempeng.
Bagian bumi yang padat yang jarii – jarinya 6370 km ini terdiri atas lapisan – lapisan :
·         Inti besi yang padat (4980 – 6370 km).
·         Inti besi yang cair (2900 – 4980 km).
·         Selimut bawah (700 – 2900 km).
·         Lapisan peralihan (250 – 700 km).
·         Astenosfer yang lunak dan dapat mencair (100 – 250 km).
·         Litosfer yang keras dan kaku (0 – 100 km).

Lapisan kerak bumi terdiri atas 2 bagian :
1.      Kerak benua yang tebalnya sekitar 40 km.
2.      Kerak dasar samudera yang tebalnya sekitar 10 km

0 komentar (+add yours?)

Posting Komentar