Berlibur Bersama Fisika,,,Yuuuukkkk !!!!
“Wuiii untung saja
ada gaya sentrifugal, kalau tidak saya bisa jatuh waktu melewati loop (lintasan
melingkar) roller coaster”. Saya gosok telinga saya, apa benar yang saya
dengar, apa saya sedang bermimpi. Bukankah gaya sentrifugal itu istilah fisika,
kenapa muncul di taman hiburan seperti dunia fantasi di Ancol ini? Tapi itulah
komentar yang saya dengar dari seorang pengunjung suatu taman hiburan. Selama
setahun terakhir ini saya meneliti konsep‐konsep fisika
suatu taman hiburan. Saya terkejut sekali, ternyata suatu taman hiburan model
Disney Land, Disney World ataupun Dunia Fantasi sangat kaya dengan konsep
Fisika. Mereka dapat dijadikan laboratorium raksasa untuk mata pelajaran
Fisika.
Kita mulai dengan
roller coaster. Dalam wahana ini penumpang naik kendaraan yang tidak bermesin.
Kendaraan ini dinaikkan ke puncak bukit pertama dengan menggunakan semacam ban
berjalan (conveyor belt). Lintasan naiknya dibuat tidak terlalu curam karena
kita tahu semakin curam lintasan, semakin besar daya motor penggerak ban
berjalannya (biaya yang dikeluarkan lebih mahal). Puncak bukit pertama dibuat
lebih tinggi dari puncak bukit selanjutnya ataupun dari tinggi loop. Tujuannya agar
kendaraan mempunyai energi potensial yang cukup besar sehingga mampu melintasi
seluruh lintasan dengan baik.
Ketika meluncur dari bukit
pertama, penumpang dilepas dan jatuh bebas dipercepat. Agar efek jatuh bebas
ini dapat lebih dirasakan, lintasan luncuran dibuat berbentuk seperti sebuah
parabola (lintasan benda dibawah medan gravitasi). Gerakan turun dipercepat ini
membuat jantung dan alat‐alat
tubuh sedikit terangkat dari tempat semula (inersia). Efek inersia inilah yang
memberikan sensasi‐sensasi
tertentu seperti semangat rasanya mau terbang, timbul rasa mual dsb.
Memasuki loop, penumpang
dihadapkan pada loop yang berbentuk seperti tetes cair. Loop tidak dibuat
seperti lingkaran penuh karena pada titik terendah loop lingkaran penumpang
akan mengalami bobot 6 kali bobot semula. Dengan bobot demikian besar, darah
tidak mampu mengalir ke otak, mata berkunang‐kunang dan orang akan pingsan.
Dengan lintasan berbentuk tetes cair, bobot maksimum yang dirasakan penumpang
sekitar 3,7 bobot semula. Bobot sebesar ini tidak terlalu berbahaya bagi penumpang.
Dipuncak loop penumpang berada pada posisi terbalik. Penumpang tidak akan jatuh
karena gaya sentrifugal (arah ke atas) yang dirasakan mampu mengimbangi gaya
berat akibat tarikan gravitasi bumi. Gaya sentrifugal yang dirasakan penumpang
bukan hanya pada loop saja, tetapi juga pada belokan‐belokan tajam yang dibuat
sepanjang lintasan. Ketika penumpang berbelok kekanan, penumpang akan terlempar
ke kiri. Sebaliknya ketika berbelok ke kiri penumpang akan berbelok ke kanan.
Orang akan terpental lebih keras jika berpegang erat‐erat pada batang pengaman,
karena itu agar lebih nyaman banyak penumpang membiarkan tangan mereka bebas
sambil berteriak‐teriak.
Keluar dari roller coaster
kita lanjutkan perjalanan ke Swinging boat atau Kora‐kora. Berbeda dengan roller
coaster, Kora‐kora
tidak meluncur di atas suatu lintasan besi. Kora‐kora bergerak bolak‐balik seperti sebuah bandul.
Di lintasan terbawah Kora‐kora
terdapat suatu ban yang mendorong Kora‐kora
agar selalu dapat berayun dengan sempurna. Setiap kali kora‐kora berayun turun, seperti
pada roller coaster, penumpang mengalami berbagai perasaaan : ngeri, mual,
hilang semangat dsb. Perasaan atau sensasi terbesar akan dirasakan oleh
penumpang yang duduk dibarisan belakang, karena penumpang ini akan jatuh bebas
dengan percepatan maksimum.
Capai berteriak karena ngeri
dan mual, kita masuk ke arena bom‐bom
car atau mobil senggol. Arena ini merupakan arena terbaik untuk belajar
tumbukan. Mobil senggol bergerak dengan tenaga listrik yang diperoleh dari jala‐jala listrik diatasnya. Pada tongkat
penghubung mobil dengan jala‐jala
sering terlihat percikan listrik akibat tegangan listrik yang sangat tinggi
pada jala‐jala
ini. Percikan terlihat ketika hubungan tongkat ini dengan jala‐jala terputus. Karena energi
yang diperoleh tiap mobil sama, maka mobil berpenumpang ringan relatif dapat
bergerak lebih cepat. Agar ketika bertumbukan, Anda merasa nyaman maka
disekeliling mobil diberi ikat pinggang karet. Karet ini akan menyerap efek
tumbukan. Ketika mobil berpenumpang ringan ditabrak oleh mobil berpenumpang
berat, penumpang yang ringan akan merasakan terlempar.
Hal ini sesuai dengan hukum
kekekalan momentum. Arena The Swing atau ontang anting membawa kita mengerti
konsep gaya sentrifugal. Ketika ontang‐anting
mulai berputar, kursi ontang‐anting
mulai membentuk sudut. Makin cepat putaran, makin besar gaya sentrifugal yang
dirasakan kursi itu. Akibatnya sudut yang dibuat kursi terhadap garis vertikal
makin besar. Namun ada keanehan, sudut yang dibuat kursi ini sama untuk semua
penumpang, tidak tergantung pada berat penumpang Berat orang memang berusaha
memperkecil sudut namun gaya sentrifugal akan memperbesar sudut itu. Pengaruh
kedua gaya saling menghapuskan sehingga sudut simpangan kursi sama besar untuk
berbagai orang. Selesai dari ontang‐anting,
para pengunjung bisa mengunjungi arena lain seperti Dumbo (Gajah Bledug) untuk
mempelajari bagaimana sistem hidraulik; Big Wheel (Bianglala) untuk belajar
bagaimana mengatur keseimbangan kursi, Air Terjun Niagara untuk belajar gerak
jatuh bebas, Pontang‐pontang
untuk belajar menggabungkan kecepatan secara vektor dan Flying Condor
(Rajawali) dengan konsep katrolnya. Luar biasa sekali bukan? Begitu kayanya
pelajaran fisika dalam suatu taman hiburan! Sayang sekali jika suatu
laboratorium fisika yang demikian besar kurang dimanfaatkan secara maksimal.
Padahal kombinasi hiburan dan laboratorium fisika raksasa dalam suatu taman
hiburan merupakan suatu hal yang mampu mengubah persepsi orang tentang fisika.
Fisika tidak akan lagi dianggap sebagai suatu momok yang menakutkan, tetapi
akan menjadi suatu pelajaran yang sangat asyik dan sangat menyenangkan.
Sumber :
Yohanes.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar (+add yours?)
Posting Komentar